LEBIH
DARI SUPERHERO
Pernah
tidak di dalam benak anda terlintas pikiran “Hal apa saja yang sudah anda
berikan kepada ibu anda? Dan apakah itu sebanding dengan apa yang ibu anda
berikan kepada anda?” Saya langsung menjawab pertanyaan tersebut bahwa itu semua
jauh dari kata sebanding karena pengorbanan dan ketulusan hati seorang ibu
amatlah besar dari apa yang kita ketahui dan pikirkan. Pendidikan pertama yang
kita peroleh bukanlah dari bangku Sekolah Dasar ataupun Taman Kanak-kanak,
melainkan dari seorang sosok yang jauh lebih hebat dari Superhero, yaitu Ibu. Beliau mengajarkan berbagai hal dari cara
makan, berjalan, berbicara, sopan santun, cara mengenakan pakaian, serta
sepatu. Semua hal yang mendasar beliau ajarkan kepada buah hatinya yang sangat
ia cintai.
Sosok
yang menjadikanku kuat dan bersemangat dalam belajar adalah Ibu. Hanya terdiri
dari tiga huruf, tetapi jasa-jasa beliau tak dapat dihitung. Ibuku bernama Tuti
Herlawati. Lahir di Cirebon,11 September 1969. Sudah 43 tahun usia
beliau,tetapi dimataku dan dimata orang di sekitar, beliau terlihat lima tahun
lebih muda dibandingkan usianya. Gaya berpakaian yang nyantai, mengenakan kaos
oblong, dan celana jeans membuatnya
terlihat modis. Dipadu dengan style
rambut pendek membuat beliau selalu fresh
untuk dipandang. Sehingga, tak heran banyak tetangga yang menyebut bahwa saya
dan Ibu seperti kakak-adik.
Selain
sebagai Ibu rumah tangga, ibuku adalah seorang wanita karier yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan rotan. Sungguh
beliau memang wanita yang sangat tangguh, bisa menyeimbangkan urusan pekerjaan
dan rumah tangga. Mendidik kami (anak-anaknya) tidak sedikit pun beliau
abaikan. Pendidikan kami selalu menjadi garis terdepan baginya. Apa saja beliau
lakukan demi menyenangkan hati anak-anaknya. Sampai pada suatu saat, usaha
Ayahku gulung tikar. Hanya ibuku yang bekerja selama satu bulan pasca
kebangkrutan usaha ayah. Disanalah kulihat sosok seorang wanita yang sangat
luar biasa. Hanya bekerja seorang diri, tak membuatnya mengeluh. Ibu tidak
sedikit pun menyalahkan ayah, justru beliau selalu membangkitkan semangat
suaminya yang telah membuat hidupnya dan hidup anak-anaknya menjadi berubah secara garis ekonomi. Pada
saat itu saya sempat kesal dengan ayah yang hanya berdiam diri sementara ibu
bekerja dengan sangat keras. Dengan penghasilan yang kurang mencukupi dan
kebutuhan yang terus meningkat. Ibu terpaksa berhutang kesana kemari. Mulai
dari saudara dekat, teman, dan tetangga. Memang berhutang adalah hal yang tidak
baik, tetapi daripada kami tidak makan dan aku serta adikku tidak bersekolah.
Sehingga ibu terpaksa melakukannya. Oleh karena itu beliau selalu berpesan
kepadaku agar selalu belajar dengan rajin dan tekun, supaya nanti kelak aku bisa
menjadi “Orang”. Dan beliau juga berpesan agar aku mencari suami yang baik,
mapan, dan bertanggung jawab.
Kasih
sayang, perhatian, dan segala yang ada pada dirinya ia curahkan kepada buah
hatinya. Ketika aku lupa untuk mengabarkan ada di suatu tempat pada saat
kondisi sudah malam. Ibu langsung menelponku. Kekhawatiran beliau kepada
anaknya melebihi kekhawatiran pada dirinya sendiri. Sampai sekarang, ketika
kami sudah berada di kota yang berbeda. Ibu selalu terlebih dulu SMS atau menelponku, selalu menanyakan
keadaanku. Jarak tidak akan memisahkan ikatan kasih sayang seorang ibu kepada
anaknya, dan begitu sebaliknya. Ada sebuah kalimat sederhana dari Kahlil Gibran
yang berbunyi “Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ’Ibu’
dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan
cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati”. Kalimat tersebut
yang menjadi kekuatanku hingga saat ini, selain yang utama adalah Ibuku sendiri
yang menjadi inspirator sejati dalam setiap tindakan yang aku lakukan. Serta
menjadi pembangkit di saat aku sedang terpuruk akan masalah hidup. Selama 18
tahun dan sampai kapanpun tidak akan merubah pikiranku bahwa orang yang paling
aku sayangi dan aku banggakan adalah Ibuku. Aku berdiri, aku kuat, itu semua
karena beliau. Dan semoga aku bias membalas semua jasa-jasa beliau sera dapat
memberikan suatu hal yang berharga yang bias membuat beliau tersenyum dan
bangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar