8/22/2013

Saat dua tangan tersebut bersatu



Saat kulihat dua tangan itu bersatu hatiku marah, kesal, dan sesak.  Entah aku tak mengerti  mengapa hal itu yang kurasakan. Padahal untuk bertegur sapa dengannya, aku tak pernah. Namun, aku merasa sudah dekat dengannya. Aku pun menyadari bahwa tanganku tak mungkin dapat bersatu dengan tangannya karena aku tau tangannya sudah menggenggam tangan yang lain. Hatiku kini menjadi musuhku saat berbicara tentangnya. Mulut dan hatiku terasa berkebalikan, aku enggan memikirkannya, hatiku terus memaksa agar aku terus memikirkannya. Aku enggan mengharapkannya, hatiku menginginkan aku mengharapkannya. Ya… aku melawan hati kecilku, aku tak ingin hati kecilku terlukai karena dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu dan Lembaran Baru (4)

 Hari-hariku sekarang dipenuhi dengan kehadiranmu, ada kalanya kita bahagia, ada kalanya kita kecewa. Tak jarang aku kecewa karenamu, begitu...