8/22/2013

That's my Father

That’s My Father
Pagi ini seperti biasanya kau kenakan pakaian lusuhmu. Pakaian lusuh yang senantiasa melindungimu dari sengat sang penguasa panas. Dengan gerakan yang kutahu kau memaksakannya tetapi kau pura-pura untuk kuat dihadapan kami.  Kulit hitammu bukanlah tanda lahir, itu adalah symbol kerasnya kau bekerja dibawah terik matahari serta symbol kesungguhan hati untuk menafkahi keluarga. Meskipun aku tak seberuntung mereka yang memilki kelebihan materi, aku sungguh beruntung menjadi darah dagingmu, kau yang tak pernah ada habisnya menyayangiku. Aku terlalu egois untuk bilang “Aku sayang engkau,Bapak”. Namun dalam hati, aku berteriak memanggil namamu. Aku pun sering melupakanmu karena kesibukanku sendiri. Aku rindu saat menyeduh kopi, menonton sepak bola, serta menyantap mie instant bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu dan Lembaran Baru (4)

 Hari-hariku sekarang dipenuhi dengan kehadiranmu, ada kalanya kita bahagia, ada kalanya kita kecewa. Tak jarang aku kecewa karenamu, begitu...