8/12/2017

Pertemuan Keempat

Rintikan hujan masih terdengar di awal Juli.
Saat itu, hujan masih mempertemukan kita.
Aku yang masih saja lupa untuk membawa payung.
Kau yang kali ini lupa membawa payung birumu.
Kita berdiri bersama beberapa orang yang sama-sama menunggu hujan reda.
Lalu, Kau melontarkan senyuman, entah itu pertanda apa.
Setelahnya Kau berkata "Aku suka hujan karena di setiap hujan aku selalu bisa bertemu kamu".
Aku tersenyum, tersenyum senang lebih tepatnya.

8/09/2017

Pertemuan Ketiga

Kali ini hujan tidak turun seperti biasanya.
Aku melihatmu dan teman-temanmu berdiskusi di taman kampus.
Ah, senang sekali melihat wajahmu tanpa takut kamu akan melihat wajahku yang bersemu merah.
Aku bebas memandangi kali ini.
Kamu mengenakan kemeja coklat polos, celana jeans coklat, serta dibalut sneakers coklat. Padu padan yang pas sekali.
Terimakasih untuk 'pertemuan' kali ini, meskipun tanpa hujan dan tanpa payung birumu.

8/08/2017

Pertemuan Kedua

Hujan turun lagi, Kau dan payung birumu kembali hadir.
Aku kembali terpana melihat sosoknya, tubuhmu yang menjulang, wajahmu yang menawan, senyummu begitu menghanyutkan.
Kali ini kau bertanya "Kau suka hujan?", dan Aku jawab "Aku tidak suka hujan,bagiku hujan hanya mengahdirkan kenangan lama tentangnya", namun jawaban itu hanya terucap dalam hati saja, yang terucap dari mulutku hanya "tidak".
Lalu Kau dengan tegasnya berkata "Aku akan membuatmu suka dengan hujan".

8/07/2017

Pertemuan Pertama

Sewaktu itu hujan turun di pertengahan Juni.
Saat pertama kali aku melihatmu dengan payung birumu menghampiriku yang tertegun menunggu hujan.
Lalu, aku dan kami melewati gemercik hujan dibawah payung kenangan itu, tak ada kata terucap dari bibir kita berdua.
Hujan tepat reda di persimpangan jalan, terimakasih atas tumpangan payungnya, dan kamu membalas dengan kalimat yang mengawali perjalanan ini "Sampai bertemu di hujan berikutnya".
Entah kenapa sejak saat itu, aku suka hujan.

Kamu dan Lembaran Baru (4)

 Hari-hariku sekarang dipenuhi dengan kehadiranmu, ada kalanya kita bahagia, ada kalanya kita kecewa. Tak jarang aku kecewa karenamu, begitu...