8/21/2020

Kamu dan Lembaran Baru (2)

 Kamu, seseorang yang dari awal kenal sudah aku ajak berantem. Sampai suatu hari kamu pernah bertanya “kamu kenapa kalau sama orang lain baik banget tapi giliran ketemu aku selalu ngajak ribut dan selalu marah-marah?”. Kamu tahu? Aku sebenernya engga beneran marah, aku seneng aja kalau ribut sama kamu, seru. Mungkin karena kamu sering jailin aku, makanya aku jadi suka ‘marah-marah’ sama kamu. Bahkan sampai saat ini, kita masih aja sering berantem tentang hal-hal kecil, tapi sekarang lebih sering kamu yang emosi karena aku nyebelin, keras kepala, cuek dan aku hanya bisa menuliskanmu sesuatu dibandingkan bilang “aku sayang kamu”. Aku tahu, aku jauh dari ekspektasimu. Tapi terimakasih sudah mau menerima kekuranganku itu. Dan buat kamu jangan capek-capek ya sama aku, kalau kamu capek jangan menyerah ya, isitirahat aja sebentar, nanti juga capeknya reda. 


8/18/2020

Kamu dan Lembaran Baru (1)

Sudah lama rasanya tidak menulis di blog. Kali ini aku menulis bukan lagi tentang dia, masa laluku. Kini aku menulis tentang kamu, seseorang yang saat ini mengisi hari-hariku. Berbicara tentang kamu, jujur tak pernah terbesit sedikitpun untuk bisa sampai saat ini. Kamu yang dulu tak terlihat olehku. Namun dengan sabarnya, perlahan-lahan kamu masuk mengisi hatiku saat hatiku dalam kondisi tak baik waktu itu. Maafkan aku yang dulu masih juga belum bisa ‘melihatmu’ karena aku masih berkutik dengan masa laluku yang setelah kupikir sekarang betapa bodohnya aku memikirkan seseorang yang tak pernah memikirkanku. Tapi setiap orang punya masa lalu kan? Aku yakin kamu pun begitu. Dia hanya masa laluku, dia hanya hari kemarin yang sudah kulupakan. Kita bukan hanya hidup untuk masa depan namun kita pun punya masa lalu yang berbeda, masa laluku aku yang punya, dan masa lalumu kamu yang punya. Aku sudah bercerita semuanya tentang masa laluku, begitupun kamu. Kalau kamu belum percaya seutuhnya denganku, aku paham, tapi cobalah untuk percaya bahwa aku sudah benar-benar melupakan dia. Aku bukanlah aku yang dulu yang dengan mudahnya kembali terjerumus dengan dia. Jujur, aku tidak suka jika kamu membandingan hari ini dengan masa lalu karena nanti  pada ujungnya kita bertengkar meributkan masa lalu. Sekarang ayo kita buka lembaran baru, lembaran baru yang sudah tak diisi kisah masa lalu punyaku dan punyamu. Biarlah masa lalu menjadi pembelajaran bagi kita. 


Kamu dan Lembaran Baru (4)

 Hari-hariku sekarang dipenuhi dengan kehadiranmu, ada kalanya kita bahagia, ada kalanya kita kecewa. Tak jarang aku kecewa karenamu, begitu...