12/29/2020

Kamu dan Lembaran Baru (4)

 Hari-hariku sekarang dipenuhi dengan kehadiranmu, ada kalanya kita bahagia, ada kalanya kita kecewa. Tak jarang aku kecewa karenamu, begitupun sebaliknya. Sikap keras kepala kita satu sama lain tak jarang menjadi bumerang bagi hubungan ini. Aku yang begitu keras kepala, egois, kadang tak peka sering membuatmu menjadi kesal kemudian kamu marah. Saat kamu marah, aku yang selalu susah membujukmu hingga kehabisan cara melunturkan amarahmu. Kamu, yang begitu peka, tak jarang saking pekanya, aku salah berbicara ataupun bersikap sedikit langsung diam seribu bahasa. Diam nya kamu itu membuatku serasa berada di gua selama bertahun-tahun, menyeramkan. Namun, dibalik semua hambatan itu, terimakasih kamu selalu percaya akan hubungan ini. Dan kuharap kita akan selalu memahami sikap dan perasaan satu sama lain.


Kamu dan Lembaran Baru (3)

Pertama kali melihatmu itu pada saat kita tak sengaja bertemu dijalan, lalu kamu menganggukan kepala sambil tersenyum ramah padaku. Dalam hati aku berpikir “ramah banget ni orang”, sangat jauh berbeda denganku saat bertemu dengan orang baru. Hari-hari berikutnya berjalan seperti biasanya, belum ada kelanjutan arti senyumanmu itu. Selang berapa bulan dan entah karena apa kita jadi dekat, berawal dari kamu yang hobi jahil kepadaku. Berawal dari aku yang memasang muka jutek saat kamu melakukan aksi jahilmu. Berawal dari kamu yang mau “membantuku” mengenai masalah hidupku. Berawal dari kamu yang membuatku bisa bercerita. Berawal dari kamu yang memberiku pandangan lain dalam menyikapi hidup ini. Berawal dari kamu yang berusaha mengetuk hati ini. Aku berterimakasih kepada semesta karena sudah dipertemukan denganmu. 


Kamu dan Lembaran Baru (4)

 Hari-hariku sekarang dipenuhi dengan kehadiranmu, ada kalanya kita bahagia, ada kalanya kita kecewa. Tak jarang aku kecewa karenamu, begitu...